Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba
memiliki tanggapan yang beragam dari umat islam, ada yang merasa sangat senang
dan ada yang biasa saja, hal itu dipengaruhi oleh rasa keimanan yang ada dalam
hati dan motivasinya selama ini dalam menjalankan perintah Allah. Menyambut
bulan ramadhan ialah salah hal mulia, sebab terdapat 15 keutamaan menyambut
ramadhan sebagai berikut.
1.
Salah Satu Tanda Keimanan
Diantara salah satu tanda keimanan
yang nyata dan tingkatan iman dalam islam yang tinggi adalah seorang muslim
merasa bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan. Ibarat
akan menyambut tamu sangat agung yang ia nanti-nantikan sepanjang tahun, maka
ia persiapkan segalanya sebaik mungkin dengan memperbaiki diri dan tentu
hatinya menjadi sangat senang karena tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih
senang lagi jika ia diberi kesempatan umur berkah untuk bisa menjumpai
Ramadhan.
2.
Mensyukuri Karunia
Hendaknya jika diantara kita ialah
seorang muslim, khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan
datangnya Ramadhan yang mulia dan merasa biasa saja. Ia merasa biasa-biasa saja
dan tidak ada yang istimewa karena tidak paham bahwa ramadhan ialah karunia
terindah di dunia. Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang
muslim harus bergembira. Instropeksi diri kita masing masing akan hal ini.
manfaat bersyukur kepada Allah akan karunia didekatkan dengan bulan ramadhan
adalah meningkatkan rasa iman di hati.
3.
Ciri Orang Mukmin
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan
rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya
itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]: 58).
Ciri ciri orang mukmim yang terdapat dalam Al Qur’an ialah bahagia ketika buan
ramadhan akan tiba, yakni menyambutnya dengan doa dan harapan agar bisa bertemu
ramadhan dan bisa mengisinya dengan ibadah yang bermanfaat. cara memelihara
jiwa dalam islam akan selalu dilakukan oleh orang mukmin dengan terus mendekat
dan gembira akan nikmat Allah.
4.
Kebiasaan Orang Orang Shaleh Terdahulu
Ibnu Rajab Al-Hambali
berkata,“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada
Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian
mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di
Ramadhan yanh lalu) mereka.“ orang terdahulu bahkan berdoa sejak jauh jauh hari
keimanan yang sangat dalam, hal itu sulit ditemui di jaman sekarang karena
banyaknya yang terpengaruh dengan godaan dunia menurut islam.
5.
Terbukanya Pintu Kebaikan
“Telah datang kepada kalian Ramadhan,
bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya.
Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup.
Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan
1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia
terhalangi.”[ HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh
Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991)].
Jelas bahwa pintu kebaikan yang
sempurna hanya ada di bulan ramadhan, sebab itu sanagat utama jika bulan
ramadhan disambut dengan penuh kegembiraan dan harapan harapan yang baik serta
banyak bersuku karena mendapat nikmat yang begitu luar biasa dari Allah untuk
bisa bertemu, wajib untuk dipikirkan dan dihayati dengan mendalam. doa
menyambut bulan ramadhan juga baik untuk dibaca.
6.
Menyambut Moment yang Agung
“Hadits ini adalah kabar gembira bagi
hamba Allah hanh shalih dengan datangnya Ramadhan. Karena Nabi shallallahu
alaihi wa sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum
mengenai datangnya Ramadhan. Ini bukan sekedar kabar semata, tetapi maknanya
adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung.“[ Ahaditsus Shiyam hal.
13].
Jelas bahwa ramadhan ialah moment
yang agung karena segala kebaikan tersimpan di dalam bulan ramadhan, keutaman
menyambut ramadhan ialah untuk mempersiapkan diri melakukan kebaikan sebanyak
mungkin di bulan ramadhan sehingga nantinya ketika ramadhan telah berakhir
tidak akan menyesal karena telah melakukan yang terbaik.
7.
Tidak Ada Waktu yang Menyamai
Bagaimana tidak gembira? seorang
mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya
pintu-pintu neraka. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini
(Ramadhan).[ Latha’if Al-Ma’arif hlm. 148]. Jelas bahwa ramadhan ialah yang
nikmatnya tidak ada yang menyamai, orang mukmin pasti menyambut dengan penuh
sukacita.
8.
Diharamkan Masuk Neraka
“Barangsiapa bergembira dengan
masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.
(Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin). Orang yang bahagia
menyambut ramadhan jasadnya diharamkan dari api neraka, yang bisa mencapai hal
ini hanyalah orang orang tertentu yang shaleh dan memiliki keimanan yang
sungguh sungguh dalam menyambut ramadhan.
9.
Upaya Berbenah Diri
Sungguh Allah Ta’ala memuliakan bulan
yang penuh berkah ini dan menjadikannya sebagai salah satu musim besar untuk
menggapai kemuliaan di akhirat kelak, yang merupakan kesempatan bagi
hamba-hamba Allah Ta’ala yang bertakwa untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan
ketaatan dan mendekatkan diri kepada-Nya. (kitab “al-‘Ibratu fi syahrish shaum”
(hal. 5)).
Menyambut ramadhan diutamakan untuk
memperbaiki atau berbenah diri serta memperbanyak belajar, seperti apa saja
kewajiban selama bulan ramadhan annti, apa saja pahala mulianya, apa saja yang
tidak boleh dilakukan, apa saja yang membuat pahala semakin berkah, dan
sebagainya agar di bulan ramadhan dapat menerapkan dengan sempurna.
10. Meraih Taqwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Terkadang orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian dari
puasanya kecuali lapar dan dahaga saja”( HR Ibnu Majah (no. 1690)). Menyambut
ramadhan ialah upaya untuk meningkatkan rasa taqwa yang akan terus bertambah
ketika melakukan ibadah ramadhan dengan sungguh sungguh di waktunya tiba.
11. Menambah
Kebersihan Jiwa
Imam Ibnu Katsir berkata, “Dalam ayat
ini Allah Ta’ala berfirman kepada orang-orang yang beriman dan memerintahkan
mereka untuk (melaksanakan ibadah) puasa, yang berarti menahan (diri) dari
makan, minum dan hubungan suami-istri dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala
(semata), karena puasa (merupakan sebab untuk mencapai) kebersihan dan kesucian
jiwa,
serta menghilangkan noda-noda buruk
(yang mengotori hati) dan semua tingkah laku yang tercela”( Kitab “Tafsir Ibnu
Katsir” (1/289). Kebersihan juga merupakan keutamaan untuk menyambut ramadhan,
orang yang memiliki jiwa bersih akan menjalani ibadah di bulan ramadhan dengan
perasaan yang bersih pula sehingga jauh dari maksiat dan godaan duniawi.
12. Meningkatan
Perasaan Kasih Sayang
Orang yang kaya jika merasakan
beratnya (rasa) lapar (dengan berpuasa) maka akan menimbulkan dalam dirinya
(perasaan) iba dan selalu menolong orang-orang miskin dan tidak mampu, ini
termasuk bagian dari takwa.( Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 86).
Keutamaan menyambut ramadhan ialah eningkatkan toleransi akan apa yang dialami
orang miskin yang susah makan.
Dimana sehari hari kita makan dengan
kenyang sementara di luar sana ada saudara yang setiap hari selalu kelaparan,
menyambut bulan ramadhan ialah untuk meningkatan rasa tersebut sehingga
nantinya akan menjadi orang yang memiliki kasih sayang terhadap sesama dengan
saling membantu dan melakukan sedekah sesuai kemampuannya.
13. Persiapan
Memperbanyak Kesabaran
Imam Ibnul Qayyim menggambarkan hal
ini dalam ucapan beliau, “Sesungguhnya (kedudukan sifat) sabar dalam keimanan
(seorang hamba) adalah seperti kedudukan kepala (manusia) pada tubuhnya, kalau
kepala manusia hilang maka tidak ada kehidupan bagi tubuhnya”( Kitab
“al-Fawa-id” (hal. 97). Tentu kesabaran
harus dilatih sebagai keutamaan menyambut ramadhan.
Sebab ramadhan tidak hanya puasa
secara lahir saja namun juga batin seperti menahan emosi, melatih rasa sabar,
memperbanyak kebaikan, memaafkan orang lain, dan sebagainya, jika sudah
menyadari hal itu sejak sebelum ramadhan maka akan memiliki hati yang tenang
dan sabar yang lebih dalam ketika tiba di
bulan ramadhan.
14. Menyambut Pahala
Berlipat Ganda
“Semua amal (shaleh yang dikerjakan)
manusia dilipatgandakan (pahalanya), satu kebaikan (diberi ganjaran) sepuluh
sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali puasa
(ganjarannya tidak terbatas), karena sesungguhnya puasa itu (khusus) untuk-Ku
dan Akulah yang akan memberikan ganjaran (kebaikan) baginya”( HSR al-Bukhari
(no. 1805) dan Muslim (no. 1151).
Pahala berlibat ganda hanya ada di
bulan ramadhan, hal itu yang harus dipahami sebagai keutamaan menyambut
ramadhan untuk menyadari dan memikirkan secara baik baik bahwa kemuliaaan yang
demikian tidak akan ditemui di bulan lain karena hanya di bulan ramadhan saja
segala amal baik mendapat pahala berlipat.
15. Pahala Tak
Terbatas
“Sesungguhnya orang-orang yang
bersabar akan disempurnakan (ganjaran) pahala mereka tanpa batas” (QS
az-Zumar:10). Pahala tak terbatas yang hanya mampu dinilai oleh Allah akan
didapat oleh orang yang menyambut ramadhan dengan penuh sukacita, ia menyadari
bahwa ia adalah orang yang sangat beruntung karena akan bertemu dengan ramadhan
yang mulia dan akan terus menerus memanjatkan doa agar diberi kesempatan
bertemu dengan bulan ramadhan.
Demikian artikel kali ini, semoga
bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan menjadi motivasi
untuk selalu menjadi mukmin yang lebih baik lagi. Jangan lupa selalu membaca
artikel di website kami agar selalu memiliki ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dalam kehidupan agama sehari hari. terima kasih. Salam hangat dari penulis.
0 Komentar